Sabtu, 29 Oktober 2011

Hakikat Keterampilan Menyimak

Hakikat Keterampilan Menyimak.
Penting bagi kita untuk memahami hakikat menyimak. Logan (Shihabuddin,2009:165) menjelaskan bahwa hakikat menyimak itu terdiri dari menyimak sebagai suatu sarana, menyimak sebagai suatu keterampilan, menyimak sebagai seni, menyimak sebagai suatu proses, meyimak sebagai dan menyimak sebagai pengalaman kreatif. Selanjutnya dijelaskan sebagai berikut
1.      Menyimak sebagai sarana
Menyimak sebagai sarana merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang melalui tahap mendengar kombinasi bunyi yang dikenal, kemudian memersepsi apa yang didengar itu kemudian menginterpretasi, memahami dan selanjutnya merespon makna bunyi tersebut.
2.      Menyimak sebagai keterampilan
Menyimak sebagai suatu keterampilan berarti bahwa menyimak yang dilakukan itu bertujuan untuk berkomunikasi. Pada proses ini menyimak melibatkan keterampilan aural maupun oral. Dengan demikian, jelaslah perbedaan antara mendengar dengan menyimak, jika mendengar hanya merupakan proses persepsi bunyi sementara menyimak merupakan proses pemberian makna pada simbol-simbol aural.
3.      Menyimak sebagai seni
Menyimak sebagai seni berarti dalam proses menyimak, penyimak melakukan proses seperti pada saat mempelajari seni musik, seni rupa, seni arsitektur, atau seni peran. Dalam hal ini diperlukan adanya kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif, konprehensi dan evaluasi.
4.      Menyimak sebagai suatu proses
Menyimak sebagai suatu proses adalah suatu proses keterampilan-keterampilan yang konpleks. Hal inilah yang mendasari bahwa menyimak harus diajarkan. Irwin dan Rosenberger (Shihabiddin,2009:166) mengemukakan empat langkah dalam menyimak yaitu:
a.       mendengar
b.      memahami
c.       mengevaluasi
d.      mereson
Selanjutnya Shihabuddin (2009:167) menjelaskan pada tahap pertama seseorang mendengar sederetan bunyi yang disebut kata, kemudian pada tahap kedua memahami makna kata-kata dalam konteks yang didengar kemudian mengevaluasi apakah akan menerima atau menolah ide yang diekspresikan pendengar, baru kemudian merespon.
5.      Menyimak sebagai respon
Menyimak sebagai respon yaitu memberikan tanggapan secara efektif. Dengan demikian penyimak harus memiliki pancaindra yang baik sehingga mampu menginterpretasi pesan yang disampaikan dengan baik, jika menginterpretasinya baik maka respon yang diberikan pun akan baik.
6.      Menyimak sebagai pengalaman kreatif
Pada bagian menyimak jenis ini simakan meliabatkan pengalaman yang ditandai oleh kesenangan, kenimatan dan kepuasan.
Hakikat Komprehensi Menyimak
Menurut  Anderson dan Lynch (Shihabuddin,2009:167) menyimak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menyimak resiprokal dan menyimak nonresiprokal. Menyimak resiprokal ialah menyimak yang melibatkan interaksi antara penyimak dan pembicara. Misalnya, ketika menyimak pemaparan dosen ketika kuliah. Menyimak nonresiprokal yaitu menyimak yang tidak melibatkan interaksi antara pembicara dengan penyimak. Misalnya ketika menyimak berita di radio.
Untuk memahami bahan simakan, penyimak harus mengintegrasikan secara simultan keterampilan-keterampilan berikut, yaitu (Shibuddin,2009:168):
1.      keterampilan mengidentifikasi bunyi-bunyi;
2.      keterampilan memotong arus ujaran ke dalam kata-kata;
3.      keterampilan memahami arti kata;
4.      keterampilan memahami makna kalimat dalam ujaran;
5.      keterampilan merumuskan suatu respons yang tepat.
Disamping keterampilan-keterampilan linguistik penyimak harus juga memiliki pengetahuan dan keterampilan nonlinguistik. Pengetahuan dan keterampilan ini meliputi tujuan menyimak yang tepat, memiliki pengetahuan kultural, dan memiliki latar belakang pengetahuan yang tepat (Shihabuddin,2009:168).
Dalam menganalisis komprehensi menyimak, Richards (Shihabuddin, 2009:168) membedakan antara menyimak konvensional dan menyimak akademik. Menyimak konvensional adalah menyimak ujaran pada situasi tidak resmi, sedangkan menyimak akademik adalah menyimak dalam situasi resmi, misalnya menyimak kuliah dan lainya yang bersifat akademik.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak
1. Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3. Unsur Penyimak / Siswa
a.  Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar